Konsep desa
secara khusus perlu dipahami karena ada banyak desa yang ada di Indonesia, ada
desa seni, desa kreatif, dan desa baru lainnya. Istilah desa bila disandingkan
dengan kota sering disebut daerah rural, urban, suburban atau rurban dan village.
Sementara kota dikenal dengan istilah town dan city.
Istilah rural yang secara umum
diartikan perdesaan, bukanlah desa (village). Demikian pula urban yang
secara umum diterjemahkan perkotaan, bukan kota (town, city). Konsep suburban
atau rurban sering diterjemahkan dengan pinggiran kota. Yang lebih
tepat, suburban merupakan bentuk antara (in-beetwewn) antara rural
dan urban. Berdasarkan ruang lingkupnya, daerah suburban merupakan
daerah yang berada di antara atau di tengah-tengah daerah rural dan urban.
Jika dilihat sebagai suatu komunitas, suburban merupakan kelompok
komunitas yang memiliki sifat tengah-tengah antara rural dan urban.
Pinggiran kota dalam arti batas terluar dari sebuah kotapraja disebut urban
fringe atau country side.
Bergel mengatakan
istilah desa (village) dapat
diterapkan untuk dua pengertian. Pertama, desa diartikan sebagai setiap
pemukiman para petani, terlepas dari ukuran besar-kecilnya. Kedua, terdapat
juga desa-desa perdagangan. Yang dimaksud desa perdagangan tidak berarti bahwa
seluruh penduduk desa terlibat dalam kegiatan perdagangan, melainkan hanya
sejumlah orang saja dari desa itu yang memiliki mata pencahariaan dalam bidang
perdagangan.
Lalu ada pula
kota kecil (town) yang didefinisikan Bergel sebagai suatu pemukiman
perkotaan yang mendominasi lingkungan perdesaan dalam pelbagai segi. Yang perlu
mendapat tekanan di sini adalah pengertian “dominasi“. Dalam hubungan
ini kota kecil bukan sekedar kota karena ukurannya yang lebih besar dari pada
desa. Sebuah desa hanya melayani orang-orang perdesaan. Desa tidak memiliki
pengaruh-pengaruh terhadap daerah-daerah pertanian sekitarnya, baik politik,
ekonomi, maupun kultural.
Selanjutnya
kota besar (city) yang menurut Bergel
didefinisikan sebagai suatu pemukiman perkotaan yang mendominasi
sebuah kawasan (region), baik pedesan maupun perkotaan. Dalam banyak hal
perbedaan antara kota kecil dan kota besar hanyalah bersifat gradual. Tetapi
satu karakteristik dari kota besar yang tidak dimiliki kota kecil adalah
kompleksitasnya. Kota kecil tidaklah mengandung kompleksitas semacam itu. Kota
kecil walaupun dalam derajat tertentu memiliki fungsi ganda, namun hakekatnya
hanya satu fungsi saja yang dikembangkan. Yang lain tetap dalam taraf
elementer. Kota besar di lain pihak meliputi dominasi dalam sistem keagamaan,
kebudayaan, politik, ekonomi dan kegiatan rekreasional yang rumit. Penduduk
kota besar terdiferensiasi berdasarkan daerah asal, agama, status, pendidikan,
dan pola-pola tingkah laku. Kota besar merupakan cerminan paling lengkap dari
konsentrasi manusia dalam satu ruang. Artinya, kota besar merupakan tempat yang
mengandung diferensiasi tinggi, yang erat kaitannya dengan proses penggandaan
fungsi.
Sementara itu
ada pula upaya untuk menjelaskan pengertian tentang desa melalui cara
membandingkan karakteristik desa yang kontras dengan karakteristik kota
sebagaimana dikemukakan Roucek dan Warren (1962) dalam tabel berikut ini.
Tabel Perbandingan Karekteristik Desa dan Kota
(Roucek dan Warren, 1962)
Karakterisrik Desa
|
Karakteristik Kota
|
1. besarnya peranan
kelompok primer.
2. faktor geografik
yang menentukan sebagai dasar pembentukan kelompok/asosiasi.
3. hubungan lebih
bersifat intim dan awet.
4. homogen.
5. mobilitas soscial
rendah.
6. keluarga lebih
ditekankan fungsinya sebagai unit ekonomi.
7. populasi anak
dalam proporsi yang lebih besar.
|
1. besarnya peranan kelompok
sekunder.
2. anonimitas merupakan ciri
kehidupan masyarakatnya.
3. heterogen.
4. mobilitas sosial tinggi.
5. tergantung pada
spesialisasi.
6. hubungan antara orang satu
dengan yang lebih di dasarkan atas kepentingan dari pada kedaerahan.
7. lebih banyak tersedia
lembaga atau fasilitas untuk mendapatkan barang dan pelayanan.
8. lebih banyak mengubah
lingkungan.
|
Sumber: Handout: Tipologi Desa di Indonesia.
0 komentar
Posting Komentar